Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang unggul dalam sektor pariwisata, dan Kabupaten Sleman sebagai kontributor terbesar dibandingkan dengan empat kabupaten lainnya. Salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman yakni Desa Wisata Kampung Iklim Karangtanjung, yakni desa wisata berbasis kampung iklim yang menawarkan jasa edukasi wisata terkait mitigasi bencana alam dan praktik-praktik berkelanjutan. Desa wisata ini memiliki potensi pengembangan serta infrastruktur pendukung yang memadai, namun mengalami stagnasi dalam jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya strategi pemasaran dan belum optimalnya pelibatan pemuda sebagai elemen strategis dalam pengembangan pemasaran. Permasalahan pemasaran desa wisata telah diantisipasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia yakni strategi Branding, Advertising, dan Selling (BAS). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi peran pemuda dalam pemasaran Desa Wisata Kampung Iklim Karangtanjung hingga merumuskan strategi peningkatan peran pemuda dalam pemasaran Desa Wisata Kampung Iklim Karangtanjung berbasis Branding, Advertising, dan Selling (BAS). Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara desktiptif kualitatif dan SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa desa wisata berada pada posisi strategi agresif (kuadran I), sehingga strategi yang dirumuskan berfokus pada pemanfaatan kekuatan dan peluang yakni strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi yang dirumuskan antara lain (1) Mengoptimalkan keterampilan pemuda di media sosial untuk branding digital dan memperluas jangkauan advertising; (2) Melibatkan pemuda secara struktural dalam tim pemasaran untuk menciptakan branding, advertising, dan selling yang terorganisir dan efektif; (3) Memperkuat branding desa wisata sebagai kampung iklim bersama pemuda; (4) Melibatkan pemuda dalam pengembangan paket wisata yang menarik untuk mendukung selling melalui kolaborasi dengan mitra; dan (5) Melibatkan pemuda untuk bepartisipasi pada forum komunikasi untuk memperluas wawasan terkait branding, advertising, dan selling.