Seiring dengan
peningkatan pembangunan infrastruktur di Indonesia membuat penggunaan beton
massa (mass concrete) pada konstruksi berskala besar semakin meningkat.
Beton massa memiliki fokus utama berupa kenaikan suhu yang disebabkan oleh
panas hidrasi dalam volume besar yang dapat mengakibatkan retak termal karena
perbedaan suhu antara inti dan permukaan beton. Penggunaan bahan tambah yang
bersifat pozzolan seperti abu sekam padi dapat menjadi salah satu solusi
potensial dalam mengurangi suhu hidrasi dan mencegah risiko retak termal. Abu
sekam padi dapat meningkatkan kekuatan beton dan memberikan manfaat bagi
lingkungan dengan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari produksi semen
serta memanfaatkan limbah pertanian di Indonesia.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji pengaruh 20?u sekam padi sebagai substitusi semen dalam mengurangi suhu pada beton
massa. Metode pengujian ini merupakan
metode uji eksperimental. Pembacaan suhu dilakukan selama 14 hari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa beton massa dengan
20?u sekam padi sebagai substitusi semen memiliki suhu maksimum
sebesar 46,69˚C dibandingkan dengan beton massa tanpa yaitu sebesar 48,44˚C. Selisih suhu antara
bagian inti dan permukaan beton massa yang menggunakan substitusi abu sekam
padi tercatat lebih rendah, yaitu 9,9 ˚C, dibandingkan dengan beton tanpa
substitusi yang mencapai 14,96 ˚C. Suhu pengecoran yang dihasilkan oleh beton
massa dengan substitusi 20?u sekam padi lebih rendah yaitu 30,31 ˚C
dibandingkan beton massa tanpa substitusi yaitu 31,17 ˚C. abu sekam padi dapat menurunkan selisih suhu
inti dan permukaan beton massa sebesar 33,83% , mampu menurunkan suhu maksimum
sebesar 3,61%, dan mampu menurunkan suhu pengecoran sebesar 2,76%.