Indonesia secara geografis terletak dalam area yang disebut Coffee Belt (sabuk kopi), yakni daerah yang baik untuk menanam kopi, sehingga Indonesia menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu daerah produsen kopi tertua di Indonesia, namun komoditas kopinya tidak begitu dikenal. Permasalahan komoditas kopi di Kabupaten Pekalongan terletak pada pengolahan pascapanen hingga pemasaran, sehingga diperlukan analisis kelayakan pada pelaku pengolah kopi di Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kelayakan bisnis pengolahan sangrai kopi di Kabupaten Pekalongan melalui studi kasus Rumah Bariti. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Penentuan lokasi dan key informant dilakukan secara sengaja. Key informant dalam penelitian ini meliputi pemilik, manajer administrasi dan keuangan, serta tiga warga di sekitar lokasi produksi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek nonfinansial dari Rumah Bariti belum dinyatakan layak, sementara aspek finansialnya dapat dinyatakan layak.