Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat gangguan sekresi atau kerja insulin. Penatalaksanaan DM memerlukan kepatuhan jangka panjang terhadap pengobatan untuk mencapai keberhasilan terapi dan mencegah komplikasi. Namun, rendahnya tingkat kepatuhan pasien menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan penyakit ini. Telemedicine sebagai intervensi berbasis teknologi informasi memungkinkan pemberian pengingat minum obat secara terjadwal yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian telemedicine terhadap kepatuhan dan keberhasilan terapi pasien DM di RS UNS. Desain penelitian ini adalah penelitian intervensi dengan pendekatan quasi experimental research. Responden dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan frekuensi pengingat: harian dan mingguan. Telemedicine diberikan melalui chatbot WhatsApp. Kepatuhan diukur menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), dan keberhasilan terapi diukur melalui perubahan kadar gula darah pasien. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam kelompok harian memiliki tingkat kepatuhan rendah (40%) hingga sedang (39,20%). Uji bivariate menggunakan uji Chi-Square menunjukan tidak ada hubungan signifikan (p >0,05) antara Usia, Jenis Kelamin, dan Komorbid terhadap tingkat kepatuhan. Uji non parametrik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0>