Tingginya Angka unmet need KB di
Kabupaten Boyolali pada tahun 2023–2024 masih melebihi target BKKBN, yaitu di
atas 7,40% yang berpotensi meningkatkan angka kelahiran tidak direncanakan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kelompok usia dan tingkat
pendidikan terhadap unmet need KB. Metode yang digunakan adalah metode
campuran sekuensial eksplanatori (explanatory sequential mixed methods)
dengan analisis metode kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan metode kualitatif.
Data diperoleh melalui wawancara dan pengumpulan data sekunder dari Dinas
DP2KBP3A dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boyolali. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) kelompok usia 25-29 tahun berpengaruh negatif
signifikan terhadap unmet need KB (2) kelompok usia 40–44 tahun
berpengaruh positif signifikan terhadap unmet need KB dan (3) tingkat
pendidikan tamat SD berpengaruh negatif signifikan terhadap unmet need
KB. Kelompok usia menjadi faktor yang paling dominan berpengaruh
dibandingkan dengan faktor tingkat pendidikan. Secara khusus, wanita kelompok
usia 40-44 tahun memiliki pengaruh paling besar terhadap unmet need KB dibandingkan dengan kelompok usia 25-29 tahun dan tingkat
pendidikan tamat SD. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien regresi pada
kelompok usia 40-44 tahun yang tinggi dibandingkan kelompok usia 25-29 tahun
dan tingkat pendidikan terakhir tamat SD. Oleh karena itu, program Safari KB dinilai
sebagai strategi yang paling efektif untuk menjangkau wanita usia subur > 40
tahun di Kabupaten Boyolali.