Dela Kuncaraningrum. K1321030. Pembimbing: Dr. Imam Sujadi, M.Si. ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENURUT POLYA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SAMPANG CILACAP DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025.
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan siswa untuk dapat menemukan solusi dari masalah matematika dalam hal ini yaitu masalah kontekstual dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dengan tahapan memahami masalah (understanding the problem), membuat rencana penyelesaian (devising a plan), melaksanakan rencana penyelesaian (carrying out the plan), dan memeriksa kembali (looking back). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) menganalisis kemampuan pemecahan masalah SPLDV pada siswa dengan kemampuan awal yang tinggi, (2) menganalisis kemampuan pemecahan masalah SPLDV pada siswa dengan kemampuan awal yang sedang, dan (3) menganalisis kemampuan pemecahan masalah SPLDV pada siswa dengan kemampuan awal yang rendah. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX B yang telah didapatkan data primer berupa jawaban tes kemampuan awal, jawaban tes kemampuan pemecahan masalah SPLDV I, dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah SPLDV II dan guru matematika kelas IX B sebagai informan terkait dengan kemampuan komunikasi siswanya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara berbasis tes. Teknik uji validitas dilakukan dengan cara triangulasi waktu. Analisis data dilakukan dengan model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan pemecahan masalah siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi pada soal yang kompleks dan soal sedang hanya dapat melaksanakan langkah memahami masalah sedangkan pada soal sederhana siswa dapat melaksanakan langkah memahami masalah, membuat rencana penyelesaian masalah, dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Kedua, kemampuan pemecahan masalah siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang pada soal yang kompleks dan soal sedang hanya dapat melaksanakan langkah memahami masalah sedangkan pada soal sederhana siswa dapat melaksanakan langkah memahami masalah, membuat rencana penyelesaian masalah, dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Ketiga, kemampuan pemecahan masalah siswa yang berkemampuan awal rendah pada soal yang kompleks, sedang, dan sederhana siswa hanya dapat melaksanakan langkah memahami masalah.