Klorin dioksida (ClO2) merupakan senyawa anorganik yang digunakan pada proses bleaching pulp, desinfektan, dan agen antimikroba. Prarancangan pabrik klorin dioksida didirikan sebagai solusi pemenuhan kebutuhan bahan kimia melalui produksi dalam negeri. Proses produksi 1 kg ClO2 membutuhkan bahan baku 0,082 kg natrium klorat (NaClO3) 99%; 0,028 kg hidrogen peroksida (H2O2) 50%; 0,095 kg asam sulfat (H2SO4) 98%; dan 0,096 kg natrium hidroksida (NaOH) 48% sebagai bahan baku pendukung. Menghasilkan produk samping natrium sulfat (Na2SO4) 0,137 kg; limbah gas 0,012 kg, dan 0,212 kg limbah cair. Pabrik direncanakan akan beroperasi di Kawasan Industri Cilegon, Banten, Jawa Barat pada tahun 2028. Reaksi pembuatan klorin dioksida dilakukan dengan mereaksikan natrium klorat, hidrogen peroksida, dan asam sulfat. Reaksi dilakukan di Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan kondisi operasi pada suhu 50oC (323,15 K) dan tekanan 1 bar (101,325 kPa) selama 3,77 jam. Kondisi reaktor adalah non-adiabatik dan isotermal dengan konversi reaksi sebesar 98%. Produk atas berupa gas ClO2 dan O2 kemudian diserap oleh air di absorber sehingga diperoleh produk klorin dioksida 5%. Produk bawah berupa cairan akan diumpankan ke neutralizer untuk proses netralisasi, kemudian diumpankan ke crystallizer sehingga terbentuk kristal natrium sulfat. Kristal dan mother liquor dipisahkan dengan centrifuge, filtrat yang dipisahkan akan diolah oleh unit pengolahan limbah sedangkan cake kristal natrium sulfat dikeringkan di rotary dryer sehingga diperoleh kristal natrium sulfat 97,64%. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air dengan kebutuhan air sebesar 0,0015 m3/kg produk, unit pengadaan udara tekan 0,016 m3/kg produk pada 30oC (303,15 K) dan 4 bar (405,3 kPa), unit pengadaan udara pengering 0,392 m3/kg produk pada 30oC (303,15 K) dan 1 bar (101,325 kPa), unit pengadaan tenaga listrik 0,127 kWh/kg produk, serta unit pengadaan bahan bakar berupa Industrial Diesel Oil (IDO) dengan kebutuhan IDO sebesar 0,001 L/kg produk dan High Speed Diesel (HSD) dengan kebutuhan HSD sebesar 0,014 L/kg produk. Aspek keselamatan pabrik ditinjau menggunakan software ALOHA yang disimulasikan adanya bahaya akibat kebocoran tangki penyimpanan H2O2 dan kebocoran gas ClO2 di pipa proses menuju AB-101. Pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium untuk mengontrol baku mutu bahan maupun produk. Pabrik akan dibangun dengan bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi berupa lini dan staf. Jumlah karyawan sebanyak 185 orang dengan 104 karyawan shift dan 81 karyawan non shift. Hasil analisis ekonomi diperoleh Rate of Return of Investment (ROROI) sebesar 39,56%. Payback Period (PBP) didapatkan 1,92 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 58,15%, Shut Down Point (SDP) sebesar 10,96%, dan Cumulative Cash Ratio (CCR) sebesar 4,351. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik klorin dioksida layak untuk didirikan.