Abstrak


Alternatif Desain Balok Platform Stasiun Kereta Cepat Menggunakan Balok Prategang


Oleh :
Chiva Dias Okta Pratama - V4222020 - Sekolah Vokasi

Beton prategang merupakan teknologi konstruksi beton yang mengkombinasikan beton mutu tinggi dengan dengan baja mutu tinggi, dengan cara menarik baja tersebut dan menahannya ke beton, sehingga membuat beton dalam keadaan tertekan. Kemampuan beton dalam menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Sehingga, beton prategang merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern yang berkekuatan tinggi. Kebutuhan panjang bentang yang jauh pada pembangunan stasiun kereta cepat, Jakarta – Bandung, mendasari pertimbangan elemen struktur yang pada awalnya menggunakan balok beton bertulang biasa diganti menggunakan beton prategang

Penelitian ini membandingkan struktur balok beton biasa dan beton prategang pada perencanaan stasiun kereta cepat, dengan mengacu pada SNI 2847:2019 dan SNI 1727:2020. Tujuannya adalah untuk mengetahui efisiensi struktur balok prategang pascatarik dari segi kekuatan dan biaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa balok prategang pascatarik memiliki kapasitas yang lebih baik dalam menahan beban dan lebih tahan terhadap lendutan. Dari sisi biaya, penggunaan beton prategang menghasilkan total biaya sebesar Rp 5.692.403.685,04, lebih hemat 70,24% dibanding beton biasa sebesar Rp 19.128.714.844,34. Dengan demikian, beton prategang lebih efisien dan ekonomis untuk diterapkan pada struktur bentang panjang seperti stasiun kereta cepat.

Kata kunci : Beton Prategang, Beton Bertulang, Stasiun Kereta Cepat