Saat ini penggunaan bahan tambah pozzolan pada beton semakin umum dilakukan, dengan tujuan meningkatkan kualitas beton terutama dalam hal kekuatan dan kerapatannya. Untuk mengetahui kualitas beton tanpa merusaknya, digunakan metode non destruktif seperti Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) yang dapat memberikan gambaran tentang kerapatan, homogenitas, dan kuat tekan beton melalui pengukuran kecepatan gelombang ultrasonik. Penelitian ini menggunakan pengujian UPV dan kuat tekan dengan umur beton 28 hari untuk membandingkan nilai kecepatan gelombang ultrasonik dan kuat tekan aktual, serta mengetahui pengaruh UPV terhadap kuat tekan beton dengan bahan tambah pozzolan berupa fly ash, abu sekam, dan metakaolin. Adapun pozzolan yang digunakan berupa fly ash dengan variasi kadar 6%; 7%; 8%, abu sekam dengan variasi kadar 9%; 10%; 11%, metakaolin dengan variasi kadar 16%; 17%; 18?ri total berat binder. Beton akan diuji menggunakan alat UPV (Proceq Pundit 200) untuk memprediksi kuat tekan beton dari kecepatan pulsa. Pengujian beton menggunakan benda uji silinder dengan ukuran 15x30 cm dengan kuat rencana 25 MPa. Hasil menunjukkan Fly ash pada kadar optimal 7% menghasilkan kuat tekan 40,51 MPa dengan kecepatan gelombang 4,02 km/s. Abu sekam 9% menghasilkan kuat tekan 30,61 MPa dengan kecepatan 3,96 km/s. Metakaolin 17% menghasilkan kuat tekan tertinggi 51,61 MPa dan kecepatan 4,20 km/s. Hal ini menunjukkan bahwa bahan tambah pozzolanic dapat mempengaruhi hasil pengujian UPV dan kuat tekan beton dibanding beton normal yang menghasilkan kuat tekan 29,31 MPa dengan kecepatan 3,85 km/s. Penambahan bahan pozzolanic mampu mengisi rongga mikro dalam beton, sehingga meningkatkan kerapatan dan kekuatannya. Semakin rapat struktur beton, maka nilai UPV cenderung lebih tinggi dan umumnya diikuti oleh peningkatan kuat tekan.