Abstrak


Widya Makna lan Piwulang Budi Pakarti Antologi Geguritan Gurit Kangen Anggitan Ngateno lan Gegayutane Kangge Materi Ajar Basa Jawa SMA


Oleh :
Dhenara Cantika Tarasabella - K4221026 - Fak. KIP

Dhenara Cantika Tarasabella. K4221026. Pembimbing: Dr. Astiana Ajeng Rahadini, S.Pd., M.Pd. WIDYA MAKNA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANTOLOGI GEGURITAN GURIT KANGEN KARYA NGATENO DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA JAWA SMA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2025.


Tujuan penelitian untuk menjelaskan (1) widya makna dalam antologi geguritan Gurit Kangen, (2) nilai pendidikan karakter dalam antologi geguritan Gurit Kangen, (3) relevansi hasil analisis widya makna dan nilai pendidikan karakter sebagai materi ajar bahasa Jawa kelas X SMA. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data yang ada di penelitian berupa widya makna, nilai pendidikan karakter, dan relevansinya sebagai materi ajar bahasa Jawa kelas X SMA. Sumber data penelitian yaitu berupa dokumen dan informan. Pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik, yaitu analisis dokumen dan wawancara. Teknik validasi data yang digunakan ada dua, yaitu triangulsi teori data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif menurut Miles & Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, menyajikan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu: (1) widya makna yang terdiri dari makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam antologi geguritan Gurit Kangen, (2) nilai pendidikan karakter yang terdiri dari religius, disiplin, kerja keras, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab dalam antologi geguritan Gurit Kangen, (3) relevansi widya makna dan pendidikan karakter sebagai materi ajar bahasa Jawa kelas X SMA. Guru dan siswa mendapat wawasan baru terkait widya makna dan nilai pendidikan karakter dalam antologi geguritan Gurit Kangen, sehingga bisa menarik perhatian siswa supaya selalu melestarikan karya sastra Jawa khususnya geguritan.