Pada manajemen proyek terdapat beberapa prinsip di antarannya, perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan, pengendalian, cara atau metode, dan informasi.
Berkembangnya pembangunan konstruksi tidak terlepas dari permasalahan yang
terjadi selama pembangunan berlangsung. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi
terdapat dua permasalahan yang sering terjadi yaitu Physical waste dan Non
- physical waste. Oleh sebab
itu, perlu adanya tahap perbaikan pada sistem perencanaan dengan menerapkan
metode Lean Construction yang dapat merancang sistem produksi untuk
meminimalkan waste yang mencakup bahan material, waktu, dan usaha untuk
menghasilkan nilai (value) semaksimal mungkin.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis material yang menghasilkan waste volume
terbesar, menganalisis biaya sisa material, serta mengidentifikasi faktor –
faktor penyebab timbulnya waste pada pekerjaan Pilecap. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis Pareto untuk
mengidentifikasi waste volume dan biaya sisa material, serta metode Relative
Importance Index (RII) dan fishbone
diagram untuk mengetahui faktor penyebab waste. Data dikumpulkan
melalui kuesioner yang disebarkan kepada tim pelaksana proyek dan analisis
dilakukan dengan menggunakan data teknik proyek termasuk gambar shop drawing,
RAB, HSP, Bar Bending Schedule (BBS), dan monitoring material.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa material yang paling banyak menghasilkan
waste volume adalah Baja Tulangan D32, dengan total biaya sisa material sebesar
Rp 527.185.335,01. Selain itu, faktor penyebab utama waste yang
teridentifikasi adalah faktor cuaca
naiknya air sungai memengaruhi pelaksanaan
pekerjaan dan adanya lead time dalam proses produksi material.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan waste
material di proyek konstruksi, serta menjadi referensi bagi penyedia jasa
konstruksi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen material.