Pengangguran merupakan salah satu
permasalahan sosial ekonomi yang berdampak luas di Indonesia, termasuk Provinsi
Jawa Barat yang memiliki rata-rata tingkat pengangguran tertinggi dari tahun
2019-2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) terhadap pengangguran di Jawa Barat tahun 2019-2024,
serta mengidentifikasi wilayah dengan efek pengangguran tertinggi dan terendah.
Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan metode fixed effect
model (FEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan ketiga
variabel berpengaruh signifikan terhadap pengangguran. Secara parsial RLS dan
TPAK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran, sementara UMK
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran. Kondisi wilayah yang
memeberikan efek pengangguran tertinggi yaitu Kota Cimahi yang didominasi oleh
pekerja formal dan sebaliknya Kabupaten Majalengka merupakan wilayah yang memberikan
efek terendah yang didominasi oleh pekerja informal. Perbedaan ini mencerminkan proporsi pekerja formal dan
informal di kedua wilayah. Pekerja informal yang lebih mudah diakses berperan
dalam menyerap tenaga kerja, sementara sektor formal cenderung selektif dan
lambat menyerap tenaga kerja baru.