Industri konstruksi memiliki peranan penting dalam membangun ekonomi nasional, namun sering menghadapi tantangan seperti perencanaan yang kurang optimal, keterbatasan sumber daya, dan lingkungan kerja yang belum sesuai standar. Keberhasilan proyek diukur melalui waktu, biaya, dan mutu yang saling berkaitan sebagai tolok ukur efektivitas dan efisiensi. Pada perusahaan kontraktor menengah, kendala utama meliputi sistem manajemen operasional yang belum optimal, keterbatasan modal, dan kurangnya tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor – faktor dalam sistem manajemen operasional yang dapat memengaruhi serta yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek konstruksi pada perusahaan kontraktor menengah. Metode penelitian ini menggunakan metode survei dan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada personil perusahaan kontraktor menengah. Hasil penyebaran diperoleh responden sebanyak 31 personil. Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji klasik (uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas, uji linearitas), uji regresi linear berganda, dan uji hipotesis (uji t dan uji f) dengan bantuan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen operasional berpengaruh terhadap kinerja proyek konstruksi. Secara khusus, variabel sumber daya manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja, sedangkan variabel lingkungan kerja dan peralatan kerja juga berpengaruh namun tidak signifikan secara statistik. Temuan ini mengindikasikan bahwa aspek sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam meningkatkan kinerja proyek, sementara aspek lingkungan kerja dan peralatan kerja perlu diperkuat dan disesuaikan dengan kondisi lapangan agar dapat memberikan kontribusi optimal.