Transportasi umum merupakan fasilitas yang dijalankan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan angkutan penduduk dan/atau barang antar kota, antar provinsi, serta antar negara. Pengadaan transportasi umum bus dilengkapi dengan fasilitas penunjang halte bus, yang biasanya memiliki signage untuk membantu navigasi pengguna bus mencapai tujuannya. Analisis visual wayfinding dan signage bertujuan untuk mengkaji struktur komposisi visual, dan mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan tatanan visual dan media placement wayfinding pada halte bus Batik Solo Trans. Data wayfinding akan dianalisis menggunakan teori visual methodologies Gillian Rose untuk meneliti proses penciptaan signage, dan teori semiotika Charles Pierce untuk meneliti arti dan makna wayfinding. Wayfinding pada halte bus Batik Solo Trans memiliki kelebihan yaitu telah memiliki media informasi terkait bus Batik Solo Trans. Namun kekurangan pada berupa desain media informasi yang tidak konsisten antar halte, peta rute bus sulit dibaca, persebaran media informasi yang tidak merata antar halte, dan kurangnya informasi penting pada media informasi seperti jam operasional bus, tarif ongkos dan metode pembayaran bus, dan aplikasi pihak ketiga sebagai kanal informasi resmi Batik Solo Trans. Kelebihan dan kekurangan yang ditemukan pada wayfinding dan signage halte bus dapat digunakan sebagai saran untuk pengembangan terhadap wayfinding dan signage halte bus Batik Solo Trans.