Kombinasi
niasinamid dan alfa arbutin sebagai agen pencerah dalam kosmetik terutama krim
pemutih merupakan pilihan efektif. Namun, pemakaian niasinamid dan alfa arbutin
dengan kadar melebihi persyaratan menyebabkan iritasi kulit. Aspek penting
lainnya yaitu kesesuaian antara label kemasan dengan komposisi yang terkandung
pada krim pemutih karena dapat memengaruhi efektivitas produk. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar niasinamid dan alfa
arbutin dalam krim pemutih
tanpa nomor registrasi yang dijual melalui platform online.
Analisis kandungan niasinamid dan alfa arbutin
menggunakan metode KLT untuk uji kualitatif dan KCKT untuk uji kuantitatif.
Ekstraksi niasinamid dan alfa arbutin dari sampel krim pemutih dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan
pelarut heksana. Sistem KCKT menggunakan kolom C18, fase gerak asetonitril,
asam format 2,5%, dan metanol dengan laju alir 0,8 mL/menit, volume injeksi 10
µL dan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 274 nm. Jenis elusi yang
digunakan adalah elusi gradien.
Data uji kualitatif metode KLT menunjukkan hanya
sampel C positif mengandung niasinamid dan seluruh sampel A, B, dan C positif
mengandung alfa arbutin. Data uji kuantitatif metode KCKT diperoleh sampel C
terdeteksi niasinamid dengan kadar 4,18?n alfa arbutin dengan kadar 0,48%.
Sampel A dan B memiliki ketidaksesuaian label dan hasil penelitian karena tidak
mengandung niasinamid meskipun mencantumkan niasinamid pada label. Sampel A dan
B mengandung alfa arbutin dengan konsentrasi di bawah LoQ sehingga tidak dapat
dikuantifikasi kadar alfa arbutinnya. Berdasarkan data-data, diperoleh sampel C
memenuhi persyaratan kadar niasinamid oleh BPOM yaitu ≤ 10?n memenuhi
persyaratan kadar alfa arbutin Scientific Committee on Consumer Safety yaitu ≤
2%.