Sektor pertanian khususnya budidaya cabai rawit sangat rentan terhadap perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan dan keuntungan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan iklim terhadap keuntungan usaha tani cabai rawit di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari survei dan wawancara terhadap 60 orang petani dengan menggunakan regresi linier berganda setelah dilakukan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan keuntungan rata-rata sebesar Rp 17.967.902,86 per hektar per musim tanam tergolong kecil. Secara simultan seluruh variabel yang diteliti (sosial, ekonomi dan iklim) berpengaruh nyata terhadap keuntungan usaha tani cabai rawit di Kabupaten Boyolali. Secara parsial variable sosial yang berpengaruh nyata adalah tenaga kerja dalam dengan signifikansi 95?n arah koefisien negatif. Secara parsial variable ekonomi yang berpengaruh secara nyata luas lahan dengan signifikansi 99?n variabel aset rumah tangga dengan signifikansi 99?n arah koefisien positif. Selanjutnya untuk variabel perubahan iklim yang berpengaruh secara nyata yaitu kerusakan akibat perubahan iklim dengan signifikansi 95%, curah hujan tinggi dengan signifikansi 95?n kekeringan dengan signifikansi 99% yang berpengaruh secara nyata dan arah koefisien negatif. sedangkan pendidikan, usia, harga komoditas, jumlah anggota keluarga, dan pekerjaan di luar usaha tani berpengaruh nyata dikarenakan adanya adaptasi petani. perubahan iklim menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi keuntungan usaha tani cabai rawit di Kabupaten Boyolali
