Perkembangan teknologi mendorong pemerintah memanfaatkan inovasi
digital dalam pelayanan publik, salah satunya melalui aplikasi Identitas
Kependudukan Digital (IKD) yang diluncurkan oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri.
Aplikasi ini bertujuan mempermudah akses
layanan publik secara
digital. Namun, implementasi bagi penduduk lanjut usia
(lansia) masih menemui kendala seperti keterbatasan pemahaman teknologi, tidak
tersedianya perangkat pintar, dan belum dimilikinya KTP-el. Penelitian ini
bertujuan mengkaji pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan melalui
aplikasi IKD bagi lansia di Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah
kualitatif deskriptif dengan pendekatan empiris. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan teori implementasi George C. Edward III yang mencakup variabel
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan implementasi IKD bagi lansia di Kota Surakarta belum optimal
karena masih terdapat kendala pada ketiga variabel
yang meliputi komunikasi, sumber daya, dan struktur birokrasi.
Diperlukan strategi komunikasi yang efektif, penguatan sarana dan SDM, serta
regulasi yang lebih inklusif untuk mendukung pelayanan IKD bagi lansia.