Kenyamanan termal di dalam kabin bus jarak jauh merupakan faktor krusial bagi kepuasan penumpang, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kenyamanan termal pada kabin bus PO Agramas tipe executive rute Wonogiri-Jakarta menggunakan metode PMV-PPD berdasarkan standar ASHRAE 55 dan memberikan rekomendasi perbaikan. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran suhu, kelembapan, dan kecepatan angin secara langsung, serta survei persepsi penumpang. Analisis dilakukan menggunakan CBE Thermal Comfort Tool dan simulasi CFD dengan ANSYS. Hasil analisis menunjukkan kondisi termal pada siang hari tidak memenuhi standar kenyamanan, dengan nilai PMV mencapai +1.52 dan PPD sebesar 51%. Setelah simulasi perbaikan, skenario yang direkomendasikan yaitu implementasi sistem otomatisasi AC berbasis sensor terbukti mampu memperbaiki kondisi secara signifikan, mencapai nilai PMV -0.45 dan PPD 9%. Dua skenario perbaikan, yaitu penambahan insulasi termal dan sistem AC otomatis, dianalisis secara teknis dan biaya. Implementasi sistem otomatisasi AC berbasis sensor terbukti menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai kenyamanan termal optimal di dalam kabin bus.