Perbanyakan tanaman delima masih banyak dilakukan secara generatif, stek batang merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif tanaman, apabila diimbangi dengan pasokan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) seperti kitosan, maka tanaman delima mampu tumbuh dengan baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mendapatkan konsentrasi kitosan yang terbaik terhadap pembibitan delima secara stek batang, (2) mengetahui pengaruh aksesi delima yang berbeda terhadap pembibitan delima secara stek batang, dan (3) mengetahui interaksi antara berbagai aksesi delima dan berbagai konsentrasi kitosan terhadap pembibitan delima secara stek batang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan enam ulangan. Faktor pertama yaitu variasi aksesi delima (Merah, Putih, dan Hitam). Faktor kedua yaitu konsentrasi kitosan (0; 0,1; 0,3; dan 0,5%). Variabel yang diamati yaitu pengamatan lingkungan (suhu udara, kelembapan udara, dan intensitas cahaya matahari), analisis tanah akhir, waktu muncul tunas, panjang tunas, jumah tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, dan persentase stek hidup. Analisis dilakukan dengan metode ANOVA (Analysis of Varian) pada taraf signifikansi 95?n jika berbeda nyata maka diuji lanjut dengan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kitosan tidak memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan stek batang delima. Aksesi delima merah dan putih terbaik terhadap waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun stek batang delima pada 12 MST. Aksesi delima putih dan konsentrasi kitosan 0,5% terbaik terhadap jumlah daun stek batang delima pada 12 MST. Aksesi delima putih dan konsentrasi kitosan 0,3% tertinggi terhadap jumlah akar dan panjang akar stek batang delima pada 12 MST. Persentase hidup stek batang delima tertinggi yaitu 100%, terdapat pada aksesi delima merah dan konsentrasi kitosan (0 0,1 0,3 dan 0,5%) serta aksesi delima putih dan konsentrasi kitosan (0,1 0,3 dan 0,5%).