Beton
berpori merupakan material konstruksi inovatif yang memungkinkan air meresap
langsung ke dalam tanah, mendukung sistem drainase alami dan keberlanjutan
lingkungan di kawasan urban. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh variasi
jumlah semen (467 kg/m³ dan 600 kg/m³) terhadap kuat tekan dan permeabilitas
beton berpori, dengan substitusi 30% limbah granit dan tambahan bubutan besi (metal
swarf) sebesar 7,5%–13% (panjang 0–5 cm). Penelitian dilakukan secara
eksperimental di laboratorium tanpa agregat halus, dengan target kuat tekan 17
MPa dan slump 0 cm. Hasil menunjukan bahwa kuat tekan optimal beton diperoleh pada
campuran dengan volume semen yang lebih tinggi, yaitu 600 kg/m³ 17,41 MPa
(BI12) pada umur 28 hari. Permeabilitas tertinggi sebesar 0,37 cm/detik
diperoleh pada BI6 (semen 467 kg/m³ dan 13% bubutan besi), dan terendah 0,20
cm/detik pada BI9 (semen 600 kg/m³ dan 9,5% bubutan besi). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variasi proporsi semen dan bubutan besi berpengaruh
signifikan terhadap beton berpori. Keseimbangan komposisi material penting
untuk mengoptimalkan performa beton berpori. Beton ini sesuai untuk
infrastruktur ringan seperti jalan lingkungan, paving block, area parkir, ruang
terbuka hijau (RTH), dan lapangan olahraga.