Proses penjemuran pada UD. Mekar masih dilakukan secara manual tanpa adanya
alat bantu penjemuran yang ergonomis. Hal ini menyebabkan operator harus
berkerja dengan postur kerja yang tidak ideal, seperti membungkuk dan jongkok
secara berulang dalam waktu yang cukup lama, yang berisiko menyebabkan
keluhan muskuloskeletal. Berdasarkan hasil dari kuesioner nordic body map,
operator pada proses penjemuran memiliki skor keluhan paling tinggi dibandingkan
dengan operator pada proses lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
postur kerja serta memberikan usulan alat bantu penjemuran dengan aspek
ergonomi untuk memperbaiki postur kerja operator penjemuran. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode RULA dan REBA untuk penilaian
terhadap postur kerja. Hasil penilaian menggunakan metode RULA dan REBA
pada proses penjemuran memiliki tingkat risiko tinggi. Berdasarkan simulasi
menggunakan alat bantu penjemuran, penilaian postur kerja operator memiliki
tingkat risiko rendah. Penggunaan alat bantu penjemuran menggunakan pendekatan
antropometri berhasil menurunkan skor postur kerja, sehingga layak diterapkan
untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan kerja operator.