Kuliner tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya lokal yang memiliki nilai edukatif, historis, dan filosofis. Namun, kurangnya media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik pelajar SMP menyebabkan rendahnya minat generasi muda terhadap kuliner khas daerah, termasuk Kabupaten Batang. Permasalahan ini melatarbelakangi perancangan buku ilustrasi kuliner “Sepiring Rasa Batang” sebagai media edukasi visual sekaligus buku pendamping mata pelajaran Prakarya untuk pelajar SMP. Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang buku ilustrasi yang informatif dan menarik dengan pendekatan desain komunikasi visual agar mampu meningkatkan pemahaman serta minat pelajar terhadap kuliner lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode Design Thinking yang melibatkan lima tahapan: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur, serta dianalisis menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Objek penelitian berupa buku ilustrasi kuliner, dengan subjek pelajar SMP, guru Prakarya, pelaku kuliner lokal, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang. Hasil dari perancangan ini menunjukkan bahwa buku ilustrasi “Sepiring Rasa Batang” mampu meningkatkan daya tarik pelajar terhadap materi kuliner lokal melalui visualisasi kartun semi-realistis, narasi sederhana, dan penggunaan warna cerah. Selain memberikan informasi, buku ini juga berperan sebagai sarana pelestarian budaya kuliner tradisional dan media pembelajaran yang kontekstual.
