Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari keempat metode yang digunakan untuk mendeteksi penyakit mastitis subklinis di Bamboe Kuning Farm (BKF) dan Cahaya Abadi Farm (CAF). Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli tahun 2024 sampai Januari tahun 2025. Penentuan lokasi dan penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kambing perah laktasi dengan jumlah 40 ekor di BKF dan 55 ekor di CAF. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan Microsoft Excel. Nilai persentase tertinggi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di BKF yaitu pada metode California Mastitis Test (CMT) sebesar 65?lam mendeteksi mastitis subklinis. Nilai persentase tertinggi pada CAF dengan California Mastitis Test (CMT) sebesar 60?lam mendeteksi mastitis subklinis. Pemeriksaan waktu lama pengujian yang tercepat di BKF dan CAF dengan menggunakan uji DMD selama 5 detik. Biaya pengujian yang termurah di BKF dan CAF dengan menggunakan uji Surf Field Mastitis Test (SFMT) sebesar Rp80,00/ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa beberapa uji memiliki keunggulan masing-masing, uji California Mastitis Test (CMT) memiliki hasil pemeriksaan mastitis subklinis yang tinggi, uji Draminski Mastitis Detector (DMD) memiliki pengujian tercepat, dan uji Surf Field Mastitis Test (SFMT) memiliki biaya reagen yang murah.