Abstrak


Analisis Pengaruh Metode Aplikasi Pupuk Urea, SP36, dan KCL berdasarkan Sensor Pendeteksi Unsur Hara terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Tanah Alfisol


Oleh :
Silfi Berliana Putri - H0221105 - Fak. Pertanian

Kedelai adalah komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai terus meningkat yang mendorong Indonesia untuk melakukan impor. Kedelai impor dianggap berkualitas lebih baik, padahal varietas lokal seperti Grobogan juga unggul. Permintaan yang tinggi ini juga terhambat karena berkurangnya lahan pertanaman akibat alih fungsi lahan. Tanah Alfisol, yang belum berkembang dan rendah hara perlu dilakukan upaya pemupukan. Pupuk Urea, SP36, dan KCl merupakan pupuk yang sering digunakan petani, tetapi dosis yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga pemupukan yang dilakukan tidak efektif dan tidak efisien. Diperlukan metode pemupukan yang tepat, seperti penggunaan teknologi IoT berbasis sensor unsur hara untuk mengukur unsur hara yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemupukan menggunakan sensor unsur hara yang berbasis IoT terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah alfisol. Penelitian dilaksanakan di Desa Kwangsan, Jumapolo, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan PT 0 (Kontrol), PT 1 (Metode Petani 1), PT 2 (Metode Petani 2), PT 3 (Pupuk Berimbang), dan PT 4 (Sensor IoT). Dilakukan analisis tanah awal terlebih dahulu, sebelum pelaksanaan percobaan. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Parameter hasil tanaman kedelai yang diamati yaitu polong total, polong isi, berat polong, jumlah biji, berat biji, berat 1000 biji, brangkasan basah, brangkasan kering, kadar air biji, akar basah, dan akar kering. Analisis data menggunakan uji F taraf 5?n untuk data normal, untuk membandingkan rerata antar perlakuan menggunakan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemupukan berdasarkan IoT berbasis sensor unsur hara (PT 4) dengan dosis pupuk awal tanam urea sebanyak 25 g/petak, SP36 27g/petak, dan KCL 40 g/petak, dan dosis susulan 30 HST sesuai rekomendasi alat yaitu urea sebanyak 32,01 g/petak, dan SP36 27,9 g/petak terbukti mampu meningkatkan semua parameter pertumbuhan dan juga parameter hasil tanaman kedelai dibandingkan metode pemupukan konvensional petani dan pemupukan berimbang. Rekomendasi pemupukan yang diberikan melalui sensor unsur hara pada pemupukan susulan 30 HST terbukti mampu memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.