Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengembangkan instrumen penilaian Two Tier Multiple Choice yang
terintegrasi Virtual Reality (TTVR) bermuatan etnokimia dalam mendeteksi
miskonsepsi peserta didik pada materi asam basa. Instrumen dikembangkan
menggunakan model pengembangan ADDIE hingga tahap development, dengan
mengangkat etnokimia “Jamasan Keris”. Validasi isi oleh ahli materi dan media
menunjukkan bahwa instrumen yang terdiri dari 10 butir soal dan 16 indikator
storyboard dinyatakan valid dengan indeks Aiken berkisar antara 0,90 hingga
1,00, melampaui batas minimal 0,76. Uji coba terbatas terhadap siswa SMA di
Surakarta menunjukkan bahwa TTMVR mampu mengidentifikasi tingkat pemahaman dan
miskonsepsi dengan hasil: 36% paham, 32% tidak paham, 16% mengalami miskonsepsi
tipe 1 dan tipe 2. Penilaian pengguna menunjukkan respons positif dengan
rata-rata skor angket sebesar 81%, masuk kategori “bagus”. Dengan demikian,
TTMCVR bermuatan etnokimia dinilai layak digunakan sebagai instrumen diagnostik
inovatif dalam pembelajaran kimia yang mampu mengungkap pemahaman konseptual
peserta didik secara lebih akurat dan kontekstual.Hal ini memastikan bahwa
instrumen tersebut dapat mengukur secara efektif apa yang ingin dinilai. Data
validitas isi diperoleh dari tujuh orang pakar, termasuk dua dosen pendidikan
kimia dari UNS dan lima guru SMA di Surakarta. Uji validitas isi menggunakan
skala penilaian 1-4, dengan kategori yang ditetapkan sebagai berikut: relevan
dengan skor 4; kurang relevan dengan skor 3; tidak relevan dengan skor 2; dan
cukup relevan dengan skor 1. Skala ini diaplikasikan pada 15 pertanyaan
instrumen dan 16 indikator storyboard yang terkait dengan aspek media dan
materi. Hasil pengembangan instrumen asesmen TTVR untuk konten asam-basa mencapai
indeks Aiken lebih dari 0,76, yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut valid.
Hal ini menunjukkan bahwa instrumen asesmen TTVR dan storyboard dianggap
sesuai, dengan perbaikan yang dilakukan berdasarkan saran dan umpan balik dari
para pakar.