yang menguntungkan karena prospek usaha yang masih terbuka lebar. Manajemen
pemasaran usaha sapi potong perlu diperhatikan untuk keberhasilan dalam
membangun usaha peternakan. Analisis usaha digunakan untuk mengetahui
kelayakan usaha peternakan, apakah usaha yang dijalankan tersebut layak atau tidak
layak. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui keadaan umum peternakan,
manajemen pemasaran, dan evaluasi kelayakan usaha pada peternakan. Materi yang
digunakan dalam kegiatan tugas akhir ini adalah alat tulis, daftar pertanyaan
wawancara, laptop, dan alat dokumentasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan
tugas akhir ini adalah dengan pengamatan langsung di lapangan, wawancara, dan
studi pustaka. Jenis ternak yang dipelihara yaitu sapi potong berjenis Limousin,
Simmental, dan Pegon. Produk dalam penjualan yaitu sapi Limousin 50 ekor, sapi
Simmental 50 ekor, dan sapi Pegon 6 ekor. Penentuan harga yaitu menggunakan
jogrok dengan harga antara Rp 18.000.000 - Rp 30.000.000/ekor dan berdasarkan
bobot badan yaitu Rp 50.000 - Rp 60.000/kg bobot hidup. Promosi menggunakan
media sosial Tik-Tok. Segmentasi pasar terdiri dari Geografis yaitu wilayah Jawa
Tengah, Demografis yaitu momen ’Idul Adha, Psikografis yaitu orang hajatan,
Perilaku yaitu penjual bakso. Pihak dalam pemasaran yang terlibat yaitu blantik.
Saluran pemasaran yang terjadi ada langsung, yaitu dari peternak langsung ke
konsumen, dan saluran pemasaran tidak langsung yaitu dari peternak ke blantik,
kemudian ke konsumen. Distribusi menggunakan truck colt dan mobil pick up.
Berdasakan hasil perhitungan analisis usaha sapi potong di Peternakan Surya Dipa
Farm, usaha tersebut layak dan efisien untuk dijalankan karena memiliki nilai R/C
1,1. Nilai Payback Period yaitu 3,1 artinya perusahaan mampu mengembalikan
modal awal yang dikeluarkan dalam waktu 3,1 tahun. Titik impas pendapatan yang
harus diperoleh Peternakan Surya Dipa Farm sebesar Rp 804.578.947. Kesimpulan
dari hasil pengamatan pemeliharaan sapi potong di Peternakan Surya Dipa Farm
sudah baik.
