Tanaman jagung manis (Zea mays L. Saccharata Sturt) merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan nilai ekonomi tinggi. Jagung manis bermanfaat bagi kesehatan dan memerlukan hara cukup untuk hasil optimal. Tanah Alfisol cocok untuk budidayanya meskipun miskin hara. Tanah jenis ini diketahui memiliki kandungan fosfor (P) yang sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut dan meningkatkan produktivitas, diperlukan upaya pemupukan menggunakan pupuk organik cair berbahan guano yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik NPK (Urea, SP-20, dan KCl). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair guano dikombinasi pupuk anorganik N, P, K terhadap ketersediaan, serapan hara P dan Zn serta hasil jagung manis dan menentukan dosis pupuk organik cair guano yang optimal untuk mengurangi sebagian pupuk N, P, K yang diberikan Penelitian dilaksanakan di lahan dengan jenis tanah Alfisol yang berlokasi di Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari; A = Kontrol, B= NPK Rekomendasi, C= 10 l/ha POC, D= 20 l/ha POC, E= ½ NPK + 10 l/ha POC, F= ¾ NPK + 10 l/ha POC, G= 1 NPK + 10 l/ha POC, H= ½ NPK + 15 l/ha POC, I= ½ NPK + 20 l/ha POC. Tanaman jagung manis varietas talenta. Analisis yang dilakukan berupa pH H2O, C Organik, P Tersedia, Zn Tersedia, P Jaringan, Zn Jaringan. Parameter tanaman meliputi berat tongkol dengan klobot, berat tongkol tanpa klobot,panjang tongkol dan diameter tongkol. Analisis data menggunkan Uji Anova dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjut dengan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) tarah kepercayaan 95?n Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik cair berbahan guano mampu menurunkan dosis penggunaan pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik cair 10 l/ha mampu mengurangi 25% dosis pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik cair 10 l/ha disertai ¾ NPK mampu meningkatkan P tersedia (88,36%), serapan P (121,05%), serapan Zn (17,03%), berat tongkol dengan klobot (104,66%), tanpa klobot (88,22%), panjang tongkol (43,33%) dan diameter tongkol (44,53%), serta menurunkan Zn tersedia (90%) terhadap kontrol. Penggunaan pupuk organik cair perlu terus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pasokan pupuk anorganik serta mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik serta menjaga kualitas sumber daya tanah.