Benteng Van Den Bosch di Ngawi adalah salah satu tempat bersejarah peninggalan zaman kolonial yang memiliki arti penting dalam sejarah. Meskipun telah diperbaharui dan berpotensi menjadi objek wisata edukasi, jumlah pengunjung, terutama dari kalangan pemuda, masih cukup minim. Salah satu alasannya adalah identitas visual yang tidak optimal, sehingga benteng tersebut belum mampu menyajikan pengalaman visual yang kuat dan berkesan bagi wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan identitas visual yang bisa menggambarkan karakter dan nilai sejarah Benteng Van Den Bosch, serta meningkatkan daya tarik visual yang sesuai dengan selera anak muda. Metode yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara dengan pengelola, dan distribusi kuesioner kepada pengunjung maupun masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa identitas visual yang ada sebelumnya sulit diingat dan tidak mencerminkan karakter benteng secara keseluruhan. Proses perancangan dilakukan melalui serangkaian riset visual, pengembangan ide kreatif, hingga penerapan elemen-elemen identitas visual, seperti logo, tipografi, warna, dan supergrafis. Hasil akhir dari perancangan ini diharapkan bisa memperkuat citra Benteng Van Den Bosch sebagai destinasi wisata sejarah, sekaligus memberikan pengalaman visual yang menarik, informatif, dan mudah diingat oleh masyarakat umum, terutama kalangan remaja.
