Abstrak


PERKEMBANGAN LISTRIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PURWOREJO 1923-1942


Oleh :
Sulaksono Aji Damarjati - B0421066 - Fak. Ilmu Budaya

Sulaksono Aji Damarjati. 2025. Perkembangan Listrik dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Purworejo 1923-1942. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Kehadiran listrik di Hindia Belanda menjadi penemuan penting berkaitan dengan sistem kerja dan perubahan sosial masyarakat. Modernisasi pada bidang teknologi ini membawa efektivitas yang signifikan menggantikan sistim manual. Penelitian ini bertujuan untuk, pertama, mengetahui potensi yang dimiliki oleh wilayah Purworejo sehingga pemerintah kolonial memberi konsesi. Kedua, mengetahui pola distribusi listrik di wilayah Purworejo pada tahun 1923-1942. Ketiga, mengetahui pengaruh kehidupan masyarakat dengan hadirnya listrik di wilayah Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 5 tahapan, yakni Pengumpulan Sumber (Heuristik), Kritik Sumber (Verifikasi), Interpretasi, dan Historiografi. Data yang digunakan berupa arsip yang tersedia di Arsip Nasional Republik Indonesia, yakni inventaris arsip Algemene Secretarie dan Burgerlijke Openbaren Werken. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada awal perkembangan listrik digunakan oleh kalangan tertentu, seperti elit kolonial. Selain itu, listrik pada awalnya diperuntukkan untuk bangunan militer, gedung pemerintahan, dan sekolah. Sehubungan dengan dampak bagi masyarakat luas, listrik membawa berbagai modernitas seperti hadirnya bioskop, kehidupan malam yang semakin ramai, pasar malam, dan kesenian-kesenian yang dilakukan pada malam hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perusahaan penyedia listrik berminat mengeksploitasi sumber daya untuk pembangkit listrik didasari oleh tersedianya sumber aliran air yang melimpah. Listrik di Purworejo pada tahun 1926-1930, perkembangannya dimasifkan untuk bangunan pemerintah dan rumah para pejabat. Setelah tahun 1930, listrik mulai merambah berbagai sektor hiburan malam, namun terbatas untuk kaum Eropa. Masyarakat biasa dapat menikmatinya melalui inisiasi pemerintah seperti perayaan instansi dan inisiasi dari swasta seperti pasar malam. Listrik menjadi sebuah arti pemisahan golongan dan sosial yang cukup kontras.