Abstrak
Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MD) di Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tahun 2008
Oleh :
Immanuel Hariyogo Septa Anggoro - D0104079 - Fak. ISIP
ABSTRAK
IMMANUEL HARIYOGO SEPTA ANGGORO/D0104079. Skripsi. Judul.
Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan Di Desa Monggot Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun
2008. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
2010. 102 Halaman.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMD)
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam
pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Permasalahan desa
bersama masyarakatnya, sangat spesifik dan tidak dapat di sama-ratakan untuk
semua desa. Dengan adanya fiscal transfer ke desa tersebut, maka diharapkan
masing-masing desa bersama warganya mampu menyelesaikan masalah mereka
sendiri.
Berdasarkan pada permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini,
penulis ingin lebih menekankan pada suatu proses yaitu implementasi kebijakan,
maka jenis penelitian ini adalah penelitian pelaksanaan program dengan
menggunakan tingkat penelitian deskriptif yang studi kasusnya mengarah pada
pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa
yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya dengan teknik
penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan juga snowball
sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif. Pengujian
validitas dilakukan dengan teknik triangulasi data.
Dari hasil penelitian, Desa Monggot Kecamatan Geyer sudah
melaksanakan PNPM MD dengan baik dan sesuai petunjuk teknis operasional
PNPM MD. Namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa hambatan yang
terjadi. Antara lain adalah hambatan dalam komunikasi antara pihak Tim
Pelaksana Kegiatan (TPK), warga serta pihak kecamatan. Hal ini disebabkan
tahapan sosialisasi yang singkat, sehingga dirasa kurang mengena dan kurang
mendalam. Selain itu ketidaksiapan implementator dalam memahami sistem
administrasi PNPM-MD dalam tahapan pelaporan penggunaan dana sedikit
menghambat pelaksanaan kebijakan ini.
Rekomendasi yang diberikan penulis agar pelaksanaan PNPM MD
menjadi lebih baik di masa mendatang adalah perbaikan dalam hal sosialisasi,
supaya penyampaian program kepada masyarakat dapat lebih detail dan
mendalam. Pelatihan-pelatihan yang lebih baik kepada TPK dalam hal sistem
administrasi PNPM MD, serta komunikasi yang intensif antar pelaku PNPM MD
harus dijaga dan ditingkatkan.
ABSTRACT
IMMANUEL HARIYOGO SEPTA ANGGORO/D0104079. Thesis. Title.
Implementation of National Program for Community Empowerment in Rural
Independent Monggot Village District Sub Geyer Grobogan Year 2008. Faculty
of Social and Political Sciences, University Eleven in March.Surakarta. 2010.102
Pages.
National Program for Community Empowerment Rural Independent
(PNPM-MD) is intended to improve the welfare and employment of poor rural
communities to promote independence in decision making and management
development. The problem with rural communities, highly specific and can not be
in the same averaged for all villages. With the fiscal transfers to the village, it is
expected that each village with its citizens the ability to solve their own problems.
Based on the issues presented in this study, the author wants to put more
emphasis on a process of policy implementation, then this kind of research is to
study the program using a level of descriptive research that led to case studies in
detail and pendiskripsian depth portrait of what the conditions actually happen
according to what field of study with the sampling technique used was purposive
sampling and snowball sampling. This study uses an interactive data analysis
techniques. Tests conducted by the validity of the data triangulation technique.
From the research, the Monggot Village District Sub Geyer PNPM MD
have conducted well and according to operational technical guidance PNPM
MD. But in practice there are still some obstacles that occur. Include difficulties
in communication between the Executive Team Activities (TPK), residents and
the district. This is due to brief the socialization phase, so felt less wear and less
deep. In addition unpreparedness in understanding the system implementer
PNPM-MD administration in the stage of reporting the use of funds slightly
inhibit the implementation of this policy.
Recommendations given to the implementation of the PNPM author MD,
for the better in the future is the improvement in terms of socialization, so that the
delivery of programs to the community can be more detail and depth. Training
better to TPK in PNPM MD administration system, and intensive communication
between actors PNPM MD must be maintained and enhanced.