Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik CEO dan tekanan eksternal terhadap pengungkapan emisi karbon, serta membandingkan praktik pengungkapan antara Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan perusahaan yang bergerak pada sektor energi dan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia untuk periode 2022–2023. Sampel terdiri dari 156 observasi yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan masa jabatan CEO tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan emisi karbon, sedangkan tekanan eksternal memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Uji beda mengungkapkan adanya perbedaan praktik pengungkapan antara perusahaan di kedua negara. Hasil uji pengaruh masing-masing negara menunjukkan bahwa pendidikan CEO dan tekanan eksternal memiliki pengaruh yang lebih kuat di Indonesia, sedangkan masa jabatan CEO cenderung lebih berpengaruh di Malaysia.
