Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya cross selling yang dilakukan oleh frontliner untuk meningkatkan pengguna QRIS. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan cross selling yang dilakukan oleh frontliner dalam meningkatkan pengguna sistem pembayaran digital (QRIS) serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam cross selling meningkatkan pengguna sistem pembayaran digital (QRIS) di BRI KCP Palur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dalam metode ini dilakukan suatu proses untuk menyusun secara sistematis informasi lapangan yang diperoleh dari observasi secara langsung, wawancara dengan customer service dan teller, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan cross selling oleh frontliner dalam meningkatkan pengguna sistem pembayaran digital (QRIS) telah diterapkan secara optimal dengan terwujudnya pencapaian target yang telah ditetapkan, Namun dari sisi teller masih terdapat kekurangan dalam mencapai target yang telah ditentukan. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh frontliner yaitu, kecenderungan nasabah yang masih menggunakan metode pembayaran secara tunai, kurangnya pemahaman akan teknologi pembayaran digital, persaingan ketat antar Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), dan adanya rasa takut akan biaya administrasi.