Abstrak


Livelihood Vulnerability Index Petani Hortikultura di Kawasan Daerah Aliran Sungai Pepe, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali


Oleh :
Naia Astri Arimbi - H0821086 - Fak. Pertanian

Petani hortikultura sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan cuaca dan merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Indeks Kerentanan Mata Pencaharian (Livelihood Vulnerability Index/LVI) dan Indeks Kerentanan Mata Pencaharian – Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (Livelihood Vulnerability Index – Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim – LVI-IPCC), serta untuk menentukan tingkat kerentanannya. Lokasi penelitian adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Pepe, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Lokasi tersebut dipilih karena mayoritas penduduknya adalah petani hortikultura, yang rentan terhadap kekeringan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling, dengan melibatkan 100 responden petani hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LVI sebesar 0,35, yang termasuk dalam kategori rentan. Nilai LVI-IPCC sebesar 0,03 juga menunjukkan bahwa petani hortikultura di wilayah ini rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kerentanan ini dipengaruhi oleh ketergantungan pada pertanian sebagai sumber mata pencaharian utama, terbatasnya akses terhadap pendidikan, inovasi, dan informasi, serta kurangnya strategi adaptif yang diterapkan. Hal ini secara langsung memengaruhi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, meningkatkan risiko gagal panen, utang, dan kemiskinan. Untuk mengurangi kerentanan, diperlukan strategi adaptif, termasuk layanan penyuluhan pertanian, diversifikasi mata pencaharian, penggunaan teknologi tepat guna, dan kebijakan yang mendukung sektor hortikultura.