Kelelahan kerja merupakan salah satu faktor risiko penting yang dapat memengaruhi keselamatan dan produktivitas operator alat berat di industri pertambangan. Berdasarkan observasi awal, operator Off Highway Dump Truck (OHT) di PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Job Site Lati diketahui bekerja lebih dari 10 jam per hari serta menjalani sistem kerja shift yang berpotensi mengganggu ritme sirkadian tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur, stress, dan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan kerja serta memberikan usulan perbaikan untuk meminimalkan kelelahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 operator OHT yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21), dan Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel shift kerja (p = 0,291), masa kerja (p = 0,472), dan kualitas tidur (p = 0,065) tidak berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja. Sebaliknya, stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja (p < 0>stress kerja merupakan faktor paling dominan yang memengaruhi kelelahan kerja pada operator OHT di PT Bukit Makmur Mandiri Utama Job Site Lati. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk meningkatkan fasilitas istirahat, manajemen stress, dan melakukan pemantauan kelelahan kerja secara berkala