Abstrak


Peristiwa 2 Maret 1969 di Yogyakarta (konflik antara taruna angkatan udara dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada)


Oleh :
Prakoso Priyo Sejati - C0505040 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Prakoso Priyo Sejati. C0505040. 2010. Peristiwa 2 Maret 1969 Di Yogyakarta (Konflik Antara Taruna Angkatan Udara Dan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada). Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian tentang konflik mahasiswa era awal orde baru di Yogyakarta bertujuan: 1) Menjelaskan latar belakang Peristiwa 2 Maret 1969 di Yogyakarta, 2) Menjelaskan dampak dan pengaruhnya terkait Peristiwa 2 Maret 1969 di Yogyakarta, 3) Menjelaskan resolusi konflik dari mahasiswa dan Taruna AU pada Peristiwa 2 Maret 1969 di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Sejarah, Metode Penelitian yang dipergunakan adalah metode sejarah. Metode sejarah meliputi Heuristik, Kritik Sumber: Ekstern dan Intern, Intepretasi dan Historiografi. Analisa data digunakan dalam penelitian adalah analisa kualitatif deskriptif, yaitu analisa yang didasarkan pada hubungan sebab akibat dari suatu fenomena historis dalam situasi tertentu. Analisa data diperoleh dari dokumen/ surat kabar dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peristiwa 2 Maret 1969 sebagai cerminan dari berbagai aspek ketimpangan-ketimpangan dialami oleh mahasiswa Yogyakarta khususnya mahasiswa UGM. Peristiwa dimulai dari pemukulan yang dilakukan Taruna Akabri kepada 2 mahasiswa fakultas teknik UGM mengakibatkan timbulnya protes-protes dari mahasiswa hingga melakukan aksi demonstrasi. Mahasiswa melakukan demonstrasi dengan berjalan kaki adapula bersepeda. Kejadian pemukulan tersebut terjadi akibat pengejekan mahasiswa kepada Taruna Angkatan Udara di Yogyakarta. Ketimpangan sosial yang ada turut mempengaruhi peristiwa tersebut. Meletusnya aksi demontrasi pada bulan Mei 1969 merupakan klimaks dari persoalan ketimpangan sosial antara mahasiswa dan pihak Taruna Angkatan Udara. Dipihak mahasiswa mencari penyelesaian kasus hingga sampai ke pemerintah pusat dengan diwakili oleh DEMA di tingkat fakultas maupun universitas. Penjelasan dari pemerintah pusat mengharapkan kejadian pemukulan diselesaikan di tingkat daerah. Pada kurun waktu tersebut merupakan masa awal pemerintahan orde baru sedang mencari format politik. Peristiwa 2 Maret 1969 termuat dalam surat-surat kabar di Yogyakarta. Pemerintah melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa untuk mengakhiri konflik melalui cara dialog. Pertemuan yang dihadiri para petinggi militer dan pihak universitas di Gedung Agung terselesaikan peristiwa 2 Maret 1969 secara kekeluargaan. Kehidupan kampus diharapkan untuk ikut andil dalam misi pembangunan orde baru, dari kasus ini berdampak pada persoalan internal dari DEMA akan ketidakberlangsungan peran organisasi DEMA di kampus UGM. Pihak rektorat tidak memperbolehkan keberadaan organisasi kampus diakibatkan selain dari peristiwa ini telah pula kepengurusan DEMA dipengaruhi masuknya organisasi-organisasi partai politik berada dalam ekstra kampus bercampur dalam kelembagaan DEMA. Untuk itu penyelesaian kasus 2 Maret 1969 sebagaimana diharapkan dapat mempersatukan kelembagaan DEMA dalam kegiatan optimalisasi kampus dengan beriringan pemerintah tidak dapat berjalan optimal. ABSTRACT Prakoso Priyo Sejati. C0505040. 2010. Peristiwa 2 Maret 1969 di Yogyakarta (Konflik antara Taruna Angkatan Udara dan MahasiswaUniversitas Gadjah Mada). Thesis. History Department, Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University, Surakarta. The purpose of the research of college students in early orde baru age in Yogyakarta is; 1) to explain the background of the incident of March 2nd 1969 in Yogyakarta; 2) to explain the effect of the incident of March 2nd 1969 in Yogyakarta; 3) to explain the resultion of the conflict between the college students and AU Taruna on the incident of March 2nd 1969 in Yogyakarta. The research is a history research which applies research methodology of history method. History method includes Heuristic, source criticism: Extern and Intern, Interpretation and Historiography. The analysis of the research is qualitative descriptive analysis which is grounded on the causal relationship of historical phenomenon in a particular situation. The data of the research is taken from documents study and newspaper. The result of the research shows that the incident of March 2nd 1969 as a reflection of various imbalance aspects faced by college students of Yogyakarta, particularly UGM students. The incident began with the assaults executed by the Akabri Taruna towards 2 students of engineering faculty of UGM caused by the taunt of the student for the Taruna. Besides, social imbalance contributed as well to the incident. The assault resulted in the protest of the students which reached its climax on May. The students sought the solution to the state government represented by DEMA both of faculty and of university. The governments stated that the incidents should be solved in the district level. At the time, it was the early reign of orde baru inquiring for political format. The incident of March 2nd 1969 published in newspaper in Yogyakarta. The government conducted a repressive action towards the students to end the conflict by dialogues in Gedung Agung where the military and university official were present. The case resulted in the inactivating of DEMA both of faculty and of university of UGM. The office of the university head prohibited DEMA not only for the incident but also for the reason of the merging of political party organization and DEMA.