Transformasi digital yang pesat telah mendorong organisasi untuk meningkatkan daya saing melalui penguatan strategi, pengelolaan sumber daya manusia, dan perbaikan operasional. Project Management Office (PMO) sebagai pusat koordinasi proyek berperan penting dalam mendukung keberhasilan proyek dan pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kombinasi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap project performance, menggunakan metode fuzzy-set Qualitative Comparative Analysis (fsQCA). Lima faktor yang dianalisis adalah resource allocation, flexibility, team competence, risk management, dan leadership. Metode fsQCA digunakan karena mampu menjelaskan hubungan kausal non-linier dan mengakomodasi adanya berbagai jalur berbeda (equifinality) yang dapat menghasilkan outcome yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat satu jalur tunggal yang menjamin keberhasilan proyek, melainkan terdapat beberapa konfigurasi kombinasi faktor yang masing-masing cukup untuk mendorong project performance yang tinggi. Sebaliknya, ketidakhadiran mayoritas faktor dalam konfigurasi lain terbukti menghasilkan project performance yang rendah. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan konfiguratif dalam manajemen proyek serta perlunya organisasi memperhatikan interaksi antar faktor, bukan hanya kekuatan satu faktor tunggal.