Abstrak


Analisis keuangan daerah Kabupaten Karanganyar pada tahun 1998-2008 (perbandingan era sebelum otonomi daerah dan pada era otonomi daerah)


Oleh :
A.A Putri Trisnawati - F0106013 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAKSI ANALISIS KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR PADA TAHUN 1998-2008 (Perbandingan Era Sebelum Otonomi Daerah dan Pada Era Otonomi Daerah) A.A PUTRI TRISNAWATI F0106013 Salah satu tolok ukur keberhasilan otonomi daerah adalah dengan melihat kemampuan keuangannya. Sehingga berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah di Kabupaten Karanganyar beserta tingkat kemandiriannya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Adapun analisisnya adalah DDF, Kebutuhan Fiskal, Kapasitas Fiskal, Upaya/Posisi Fiskal, Matriks Potensi PAD, Rasio Aktivitas PAD, Rasio Efektivitas PAD, serta Rasio Kemandirian Daerah. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari instansi pemerintah terkait mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karanganyar dalam kurun waktu 1998-2008. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara rerata sebelum dan selama era otonomi daerah pertumbuhan APBD, kontribusi PAD terhadap APBD, maupun pertumbuhan PDRB mengalami penurunan. Jika dilihat dari hasil analisis kuantitatifnya, terjadi penurunan rasio PAD terhadap TPD pada era sebelum dan selama otonomi daerah dari 11,57% menjadi 7,94%. Menurut analisis rasio kemandirian, baik sebelum maupun selama otonomi daerah Kabupaten Karanganyar memiliki rasio kurang dari 25%. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan bahwa kemampuan keuangan daerah Kabupaten Karanganyar baik sebelum dan selama era otonomi daerah tergolong rendah sekali dengan pola hubungan instruktif, dimana ketergantungan finansial terhadap pemerintah pusat masih sangat tinggi. Untuk itu diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar lebih mengutamakan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD yang potensial, menciptakan daya tarik dan iklim yang kondusif bagi investor untuk menanamkan modalnya sehingga laju pertumbuhan ekonomi daerah dan PDRB meningkat. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan Kabupaten Karanganyar dapat mewujudkan kemandirian keuangan daerah. Keywords: DDF, Kebutuhan Fiskal, Kapasitas Fiskal, Upaya/Posisi Fiskal, Matriks Potensi PAD, Rasio Aktivitas PAD, Rasio Efektivitas PAD, Rasio Kemandirian Daerah