;

Abstrak


Pengolahan Limbah Domestik Komunal dengan Eco-enzyme Berbasis Limbah Buah


Oleh :
Belinda Amadea - A132202002 - Sekolah Pascasarjana

Pengelolaan limbah cair domestik dan sampah organik menjadi tantangan besar dalam upaya keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berperan dalam mengurangi pencemaran, namun mengalami kendala dalam memenuhi standar kualitas air limbah. Eco-enzyme berbasis enzim alami menawarkan solusi terhadap permasalahan sampah organik sekaligus berpotensi menjadi alternatif pengolahan air limbah. Penelitian eksperimen ini mengkaji peran Eco-enzyme terhadap kualitas air limbah IPAL domestik komunal, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor: konsentrasi Eco-enzyme dan waktu detensi. Faktor konsentrasi terdiri dari empat variasi, yaitu 0% tanpa penambahan Eco-enzyme sebagai kontrol (K0), serta 1,25% (K1), 2,5% (K2), dan 5% (K3). Sementara faktor waktu detensi terdiri dari dua tingkat, yakni 5 hari (W1) dan 7 hari (W2). Aspek sosial dikaji secara deskriptif melalui kuesioner berskala Likert, dengan penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin. Parameter kualitas air limbah yang diamati mencakup Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan pH. Eco-enzyme dibuat dari kulit buah jeruk, nanas, dan pisang, yang menunjukkan karakteristik baik: aroma fermentasi asam segar, warna kecokelatan, pH sebesar 3, serta peningkatan volume hingga 108,33%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan optimal yaitu konsentrasi Eco-enzyme 1,25% (K1) dan waktu detensi 7 hari (W2) mampu menurunkan BOD sebesar 50,4%, COD 29%, dan meningkatkan pH menjadi 7,4, meski perannya terhadap TSS minimal. Perlakuan optimal telah memenuhi standar kualitas limbah IPAL komunal domestik sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nomor 7 Tahun 2016. Mayoritas masyarakat menerima Eco-enzyme dan aplikasinya secara positif, dipengaruhi oleh persepsi manfaat, kepedulian lingkungan, serta informasi yang diperoleh selama sosialisasi.