Disparitas Pembangunan merupakan salah satu permasalahan
ekonomi yang menjadi konsekuensi dalam proses pembangunan wilayah. Disparitas
umum terjadi pada daerah yang sedang berkembang, sekaligus menjadi prioritas
yang harus diselesaikan untuk mencapai kemajuan perekonomian. Wilayah provinsi
di Indonesia mengalami disparitas pembangunan antarwilayah yang masih
didominasi kategori disparitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel investasi melalui dua nilai yaitu Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), serta variabel aglomerasi
industri dan pengangguran terhadap disparitas pembangunan wilayah pada 34
Provinsi di Indonesia tahun 2019-2023. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi logistik biner dengan alat bantu STATA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai investasi PMA semakin
berpeluang untuk terjadinya disparitas pembangunan wilayah yang tinggi, jumlah
pengangguran yang semakin tinggi semakin berpeluang untuk terjadinya disparitas
pembangunan wilayah yang tinggi, sementara nilai investasi PMDN dan aglomerasi
industri tidak berpengaruh terhadap peluang terjadinya disparitas pembangunan
wilayah yang tinggi.