Abstrak


Pengembangan Buku Digital Sejarah Berbasis Kearifan Lokal Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong untuk Meningkatkan Sikap Toleransi Peserta Didik SMA Di Bangka


Oleh :
Yuliarni - T872202004 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar digital berbasis kearifan lokal Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong yang diintegrasikan dengan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan sikap toleransi peserta didik dalam

pembelajaran sejarah di SMA Bangka. Permasalahan yang mendasari penelitian ini meliputi: bagaimana pembelajaran sejarah yang selama ini berlangsung di SMA Bangka, bagaimana proses pengembangan bahan ajar digital berbasis kearifan lokal tersebut, dan sejauh mana efektivitasnya dalam meningkatkan sikap toleransi siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) dari Thiagarajan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi,

wawancara, angket, validasi ahli, serta uji coba lapangan. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, angket sikap toleransi, dan pedoman wawancara. Analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif dan inferensial (uji-t) berupa

independent sample t test, paired sample t test, One Way ANOVA, Two Way Anova, dan Post Hoc Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah di SMA Bangka selama ini belum mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dan masih bersifat konvensional. Buku digital yang dikembangkan memuat nilai-nilai budaya Tong

Ngin Fan Ngin Jit Jong yang menekankan pada pentingnya harmoni antaretnis, serta dirancang dengan pendekatan role playing yang interaktif. Hasil validasi menunjukkan bahwa buku digital layak digunakan dalam pembelajaran, baik dari

aspek isi, tampilan, maupun pendekatan pembelajaran. Uji coba terbatas dan uji lapangan menunjukkan bahwa penggunaan buku digital ini secara signifikan dapat meningkatkan sikap toleransi siswa. Dilihat berdasarkan cluster/ lokasi, diperoleh

hasil bahwa efektivitas buku digital akan lebih maksimal bila diterapkan di sekolah- sekolah yang berada di pinggiran, dibandingkan sekolah tengah kota. Dengan demikian, pengembangan bahan ajar digital berbasis kearifan lokal ini tidak hanya

memperkaya sumber belajar sejarah, tetapi juga berkontribusi terhadap pembentukan karakter toleran siswa dalam konteks masyarakat multikultural.