Abstrak
STRATEGI GURU PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENINGKATKAN CIVIC LITERACY SISWA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN SMART AND GOOD CITIZEN (STUDI DI KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA)
Oleh :
Annisa Dewi Sakuntala - K6421012 - Fak. KIP
Annisa Dewi Sakuntala. K6421012. Pembimbing: Dr. Rini Triastuti, S.H., M.Hum. STRATEGI GURU PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENINGKATKAN CIVIC LITERACY SISWA SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN SMART AND GOOD CITIZEN (STUDI DI KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Juni 2025.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis strategi guru Pendidikan Pancasila di SMA 1 Islam Surakarta dalam meningkatkan civic literacy yang berfokus pada aspek civic knowledge sebagai upaya pembentukan smart and good citizen, (2) untuk memetakan kendala, serta (3) mengidentifikasikan solusi guru Pendidikan Pancasila yang mengalami kendala. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi kegiatan pembelajaran dalam kelas, informan (guru Pendidikan Pancasila kelas XI SMA Islam 1 Surakarta, delapan siswa kelas XI-1, dan dokumen (modul ajar, Lembar Kerja Peserta Didik, dan pre-test serta post-test). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipasi pasif, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumen. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, strategi guru Pendidikan Pancasila dalam meningkatkan civic literacy adalah tahap perencanaan, yaitu dengan merancang dan menyusun modul ajar. Kemudian guru juga menetapkan model pembelajaran berupa discovery learning. Guru juga melakukan evaluasi dengan pengamatan dan dilihat dari hasil diskusi siswa. Berdasarkan hasil studi dokumen yang didukung oleh hasil post-test civic literacy, terdapat peningkatan civic literacy siswa. Kedua, kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan strategi terdiri dari dua faktor diantaranya adalah faktor internal, yaitu dari dalam diri siswa dan eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Ketiga, solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala adalah memberikan ice breaking, memberikan video pembelajaran, memanajemen waktu, memberikan pembaruan koleksi pustaka di perpustakaan sekolah, memberikan referensi sumber pembelajaran yang mudah dipahami, memberikan kuis secara lisan, memberikan diskusi kasus mengenai isu-isu aktual atau isu sosial politik, memberikan pertanyaan pemantik, diberikannya program IHT (In House Training). Kesimpulannya, dalam penelitian ini, guru telah menerapkan strategi untuk meningkatkan civic literacy siswa dengan diawali menyusun modul ajar, menetapkan model pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran, kendala yang dialami guru berasal dari faktor internal dan eksternal, dan terdapat solusi untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Penelitian ini menyarankan agar guru dapat terus mengembangkan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan civic literacy siswa. Siswa diharapkan dapat menerapkan civic literacy dalam kehidupan sehari-hari, lebih aktif dalam pembelajaran, dan lebih berpikir kritis menghadapi isu aktual atau sosial politik dan materi Pendidikan Pancasila.