Abstrak


Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Risiko Bencana Banjir di Kabupaten Sragen


Oleh :
Paundra Bintang Pamungkas - I0621060 - Fak. Teknik

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang paling sering melanda Kabupaten Sragen, khususnya pada wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo. Faktor penyebab utamanya meliputi curah hujan tinggi, kondisi topografi dataran rendah, dan penggunaan lahan yang kurang memperhatikan daya dukung serta daya tampung lingkungan. Perubahan tata guna lahan, seperti alih fungsi lahan hijau menjadi permukiman atau lahan terbangun, memperburuk kapasitas daerah dalam mengendalikan limpasan air. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian penggunaan lahan terhadap risiko bencana banjir di Kabupaten Sragen sebagai acuan perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana. Metode yang digunakan adalah analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan teknik overlay dan pembobotan. Parameter kerawanan meliputi curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, ketinggian wilayah, dan jarak wilayah terhadap sungai, sedangkan parameter kerentanan mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona risiko tinggi banjir terkonsentrasi pada kecamatan yang dilewati Bengawan Solo, seperti Sragen, Masaran, Plupuh, Tanon, dan Sidoharjo. Analisis kesesuaian mengungkap adanya ketidaksesuaian signifikan antara penggunaan lahan eksisting dan tingkat risiko tinggi sebesar 18.312 ha, di mana wilayah berisiko tinggi banyak digunakan untuk permukiman padat dan lahan produktif intensif. Temuan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan di daerah rawan banjir belum sepenuhnya selaras dengan prinsip mitigasi. Kesimpulannya, integrasi peta risiko banjir dengan rencana tata ruang, pengendalian alih fungsi lahan, dan peningkatan ruang terbuka hijau menjadi langkah strategis untuk menekan potensi kerugian, menjaga fungsi ekologis, serta meningkatkan ketahanan wilayah terhadap bencana banjir di masa depan.