Industri
Kecil dan Menengah (IKM) yang bergerak di bidang produksi genteng di Kabupaten
Magetan memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pembangunan
infrastruktur nasional. Namun, potensi ini belum terwujud karena produk mereka
belum mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Tanpa
sertifikasi, akses pasar menjadi terbatas dan peluang untuk berpartisipasi
dalam tender proyek berskala besar juga dibatasi. Oleh karena itu, penelitian
ini mengevaluasi kelayakan ekonomi penerapan standar menggunakan ISO Methodology
– Economic Benefit Standard. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi
dampak atau manfaat yang dirasakan oleh UMKM genteng setelah menerapkan SNI
genteng dengan merujuk pada model value chain Porter. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan standar diperkirakan akan memiliki dampak ekonomi sebesar
40-60?ngan nilai Earnings Before
Interest and Tax (EBIT) sebesar Rp133.728.000. Biaya total penerapan
standar dihitung sebesar Rp95.528.316 dengan rasio manfaat-biaya 4,82;
menunjukkan bahwa manfaat melebihi biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu,
penerapan Standar Nasional Indonesia untuk genteng UKM di Kabupaten Magetan
dianggap layak secara ekonomi dan dapat meningkatkan daya saing serta
kontribusi pada proyek konstruksi berskala besar.