Membentuk karakter peserta didik penting untuk dilaksanakan oleh guru karena salah satu tujuan dalam pendidikan di Indonesia, khususnya dalam konteks Pendidikan Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter mandiri peserta didik, dan untuk mendeskripsikan kendala guru Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter mandiri peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling Informan dalam penelitian ini yaitu guru pendidikan Pancasila dan Peserta didik kelas VII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yakni pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter mandiri peserta didik sebagai: 1) pembimbing mencakup pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, 2) motivator untuk peserta didik memiliki kemandirian emosional dan mampu melakukan hal baru secara mandiri, dan 3) teladan untuk menanamkan nlai- nilai moral dan etika. Kendala guru Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter mandiri peserta didik dibagi menjadi empat, yaitu: 1) guru kurang dapat memahami tentang karakteristik peserta didik secara mendalam, 2) banyaknya jumlah peserta didik yang menyebabkan guru kesulitan memberikan perhatian individu kepada setiap peserta didik, 3) kurangnya kesadaran diri peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai atau karakter yang diajarkan oleh guru, dan 4) kurangnya waktu yang tersedia untuk melakukan pendekatan yang lebih intensif dan terstruktur. Implikasi penelitian ini dapat memberikan sebuah informasi yang berguna bagi dunia pendidikan tentang peran guru Pendidikan Pancasila dalam menanamkan karakter mandiri peserta didik kelas VII. Peran guru pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter mandiri peserta didik dapat dijadikan acuan dan penguatan bagi seluruh guru dalam membentuk karakter kemandirian peserta didik.