Abstrak


Pengaruh Aplikasi Nanobiopestisida Serai Wangi terhadap Kutu Daun serta Dampaknya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai (Capsicum annuum L.)


Oleh :
Muhammad Arif Rahman - H0721100 - Fak. Pertanian

Kebutuhan cabai keriting sebagai komoditas unggulan terus meningkat setiap tahunnya, namun produktivitas cabai keriting di Indonesia mengalami penurunan. Penurunan hasil cabai salah satunya dipengaruhi oleh serangan kutu daun (Aphis gossypii). Serangan secara tidak langsung hama kutu daun dapat menjadi vektor penyebab penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga menyebabkan gagal panen. Penggunaan nanobiopestisida serai wangi diharapkan mampu menekan populasi hama kutu daun, meningkatkan pertumbuhan, dan hasil panen cabai dengan metode yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nanobiopestisida serai wangi terhadap kutu daun serta dampaknya terhadap pertumbuhan dan hasil cabai. Kegiatan penelitian dilaksanakan di lahan Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada bulan April - Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah nanobiopestisida serai wangi konsentrasi 0 ml/L air; 2,5 ml/L air; 5 ml/L air; dan 7,5 ml/L air. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nanobiopestisida serai wangi hingga konsentrasi 7,5 ml. L-1 air memberikan pengaruh nyata terhadap populasi hama kutu daun. Pemberian nanobiopestisida serai wangi konsentrasi 4,22 ml/L air menurunkan jumlah populasi hama kutu daun sebesar 2,95. Penyemprotan nanobiopestisida serai wangi pada konsentrasi 4,70 ml/L air secara tidak langsung menekan jumlah cabang dikotom cabai dan luas daun yang disemprot nanobiopestisida serai wangi konsentrasi 6,14 ml/L air. Penyemprotan nanobiopestisida serai wangi hingga konsentrasi 7,5 ml/L air belum mampu mempengaruhi hasil cabai.