;
Selulosa merupakan polimer alami yang mudah terurai secara hayati serta mudah dimanfaatkan bentuk murni ataupun turunannya. Sintesis turunan selulosa ester berhasil dilakukan melalui isolasi selulosa dari jantung pisang cavendish (Musa acuminata Colla). Hasil sintesis turunan selulosa ester, yaitu selulosa asetat (CA), selulosa benzoat (CB), dan selulosa sitrat (CC). Pengaruh dari parameter seperti reagen esterifikasi, katalis, dan waktu sonikasi yang dianalisis menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Selulosa diisolasi melalui dua tahap yaitu alkalisasi dengan NaOH 10% (1:20 b/v) dan bleaching NaOCl 4% (1:20 b/v). Identifikasi selulosa dan turunan selulosa ester menggunakan Fourier-Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), dan Thermogravimetric Analysis (TGA). Selulosa yang diperoleh berbentuk serbuk putih dan tidak berbau dengan hasil rendemen sebesar 24.9%. Kondisi optimum masing-masing selulosa ester didapatkan dari analisis RSM dengan Box-Behnken Design (BBD). Nilai optimal sintesis CA menggunakan 0,5 gram selulosa, 1,2 mL asam asetat glasial, 2,5 mL asetat anhidrida, 0,25 mL asam sulfat dan waktu sonikasi selama 10 menit dengan rendemen sebesar 53,2%. Nilai optimal sintesis CB dengan 0,5 gram selulosa, 9 mL benzoil klorida, 14 mL piridin, dan waktu sonikasi selama 15 menit dengan hasil rendemen sebesar 94,5%. Nilai optimal CC dengan menggunakan 0,5 gram selulosa dan 3,5 gram asam sitrat dengan waktu sonikasi 10 menit menghasilkan rendemen sebesar 54,5%. Evaluasi green metrics sintesis CA, CB, dan CC menggunakan spreadsheet Andraos dengan metode sonikasi menunjukkan kesesuaian, dapat dilihat dari jumlah rendemen, pengurangan limbah, dan dampak lingkungan yang dihasilkan.