Abstrak


Novel blakanis karya Arswendo Atmowiloto: Sebuah analisis struktural


Oleh :
Damang Tri Hapsoro - C0204014 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

2010. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana fakta cerita dalam novel Blakanis yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar?, (2) bagaimana tema dalam novel Blakanis?, (3) bagaimana sarana sastra dalam novel Blakanis yang terdiri atas judul, sudut pandang, gaya, dan tone?, (4) bagaimana hubungan antarunsur yang terdapat dalam novel Blakanis? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan fakta cerita dalam novel Blakanis yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar, (2) mengungkapkan tema dalam novel Blakanis, (3) mendeskripsikan sarana sastra dalam novel Blakanis yang terdiri atas judul, sudut pandang, gaya, dan tone, (4) mendeskripsikan hubungan antarunsur yang terdapat dalam novel Blakanis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan struktural. Objek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu objek material berupa novel Blakanis dan objek formal berupa unsur-unsur struktural yang terdapat dalam novel Blakanis meliputi fakta cerita, tema, sarana sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Blakanis karya Arswendo Atmowiloto dengan tebal 283 halaman, diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada Juni 2008, sebagai cetakan pertama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka. Teknik analisis data dengan memanfaatkan teori struktural Robert Stanton. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, fakta cerita yang terdiri atas alur, tokoh, dan latar. Alur dalam novel Blakanis menggunakan teknik kilas balik (flashback), secara umum yang tampak adalah alur maju, tetapi dalam cerita terdapat sisipan-sisipan cerita yang sudah lebih dulu berlangsung dari alur yang sedang berjalan. Dalam novel Blakanis terdapat beberapa karakter bawahan yang kehadirannya sering muncul dan juga terdapat karakter bawahan yang hanya sekali muncul dalam cerita. Namun hanya terdapat satu karakter sentral yang menjadi pusat dari cerita, yaitu Ki Blaka atau Wakiman. Latar tempat antara lain kampung atau permukiman Blakan, sungai Blakan, pendapa pertemuan, tenda putih (Puskesmas Blakan), tahanan dan di depan kantor polisi. Latar waktu meliputi pagi, siang, sore, senja, dan malam. Terdapat juga latar waktu yang berupa kata yang merujuk pada waktu seperti jam dan tahun Latar sosial yang terdapat dalam novel Blakanis adalah kehidupan sosial para pengikut Ki Blaka atau blakanis. Latar suasana (atmosfer) meliputi suasana senang, marah, sedih, gelisah, tegang dan kekecewaan. Kedua, tema dalam novel Blakanis adalah sebuah sebuah perjuangan dari sebuah sikap kejujuran yang sangat sederhana. Amanat dalam novel Blakanis adalah segala perbuatan sebaiknya dilandasi dengan sikap jujur, karena mempunyai konsekuensi membawa ketenangan batin atau jiwa. Ketiga, sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, serta gaya dan tone. Judul dalam novel Blakanis bermakna orang-orang yang melakukan sikap blaka (jujur apa; adanya), mengisyaratkan para pelaku sikap blaka itu sendiri. Sudut pandang dalam novel Blakanis adalah sudut pandang orang pertama-sampingan dan sudut pandang orang ketiga-tak terbatas. Gaya bahasa yang terdapat dalam novel Blakanis antara lain simile, hiperbola, dan personifikasi. Tone yang muncul dalam novel Blakanis ini adalah ironi. Keempat, unsur-unsur dalam fakta cerita yaitu alur, tokoh, dan latar saling berhubungan. Unsur-unsur tersebut memperkuat keberadaan tema.