Abstrak


Metafora pada rubrik opini dalam majalah tempo


Oleh :
Farida Trisnaningtyas - C0204026 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Farida Trisnaningtyas. C0204026, 2010. Metafora pada Rubrik Opini dalam Majalah Tempo. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi (1) bentuk dan jenis metafora yang digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo, (2) kemiripan antara wahana dan tenor metafora yang digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo, (3) metafora yang banyak digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk dan jenis metafora yang digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo, (2) mendeskripsikan kemiripan antara wahana dan tenor metafora pada rubrik Opini dalam majalah Tempo, (3) mendeskripsikan metafora yang banyak digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah semantik. Data penelitian ini adalah data kebahasaan berupa kata, frasa, klausa, maupun kalimat yang mengandung metafora yang terdapat pada rubrik Opini dalam majalah Tempo. Sumber data penelitian ini adalah rubrik Opini yang terdapat dalam majalah Tempo yang diterbitkan pada bulan Januari 2008. Data yang diperoleh dari sumber data diedit, diklasifikasikan dan direduksi sebelum disajikan. Proses analisis meliputi usaha menemukan kemiripan antara wahana dan Tenor berdasarkan komponen bersama yang dimiliki keduanya. Analisis data berakhir apabila dalam kesimpulan telah diperoleh kaidah-kaidah sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Dari analisis terhadap 187 buah data dapat ditarik simpulan bahwa (1) bentuk metafora pada data yang diteliti dari segi sintaksisnya adalah metafora nominatif, metafora komplementatif, metafora predikatif dan metafora kalimatif sedangkan metafora dari segi jenisnya adalah metafora antropomorfik, metafora binatang, metafora relasi abstrak-konkret dan metafora sinaestetik, (2) metafora (sebagai wahana) selalu mengandung kemiripan komponen makna dengan tuturan yang digantikan (sebagai tenor). Dari hubungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi kemiripan objektif (bentuk) dan kemiripan emotif (perseptual/kultural), (3) metafora yang paling banyak digunakan dari segi sintaksisnya adalah metafora kalimatif 45 % (84 buah), dan dari jenisnya yang banyak digunakan adalah RAK 55,6 % (104 buah), sedangkan berdasar pengimajian berdasarkan ruang persepsi yakni kategori human (46,6 %).