;

Abstrak


Kajian nilai-nilai tradisional petani komunitas adat ”blangkon” kaitannya dengan usaha tani padi sawah (Studi Kasus di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas)


Oleh :
Agustina Retnaningtyas - S630207002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai tradisional petani komunitas adat Blangkon yang mempengaruhi pengelolaan usahatani dan menganalisis usahatani padi sawah petani komunitas adat Blangkon Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus yang mengambil lokasi di desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam kepada informan/responden yaitu petani komunitas adat Blangkon, juga diperoleh melalui peristiwa/pelaksanaan ritual di komunitas adat Blangkon dan foto-foto yang mendukung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui berbagai sumber secara tidak langsung dalam bentuk laporan, buku-buku, dan data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan wawancara, observasi, pencatatan, dan mengkaji dokumen dan arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi data dan triangulasi teori. Analisis dilakukan dengan menggunakan reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani komunitas adat Blangkon dalam kegiatan usahatani antara lain adalah nilai-nilai tradisional petani Komunitas adat Blangkon dan nilai-nilai modern, dalam hal ini adalah peran penyuluh pertanian sebagai agen pembaharuan/modernisasi dibidang pertanian Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Petani Komunitas Adat Blangkon hingga sekarang masih selalu rutin mengikuti ritual-ritual adat/ selamatan. Ritual yang mereka laksanakan yaitu ritual berdasarkan bulan, ritual umum, dan ritual berdasakan siklus kehidupan. Ritual ini membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang cukup banyak. Dalam hal kegiatan usaha tani, petani komunitas adat Blangkon mau menerima dan melaksanakan anjuran dari pemerintah/penyuluh pertanian, akan tetapi proses adopsi inovasi mereka berjalan lambat. Hal ini antara lain karena ilmu pengetahuan dan informasi yang mereka dapat dalam bidang pertanian masih terbatas, selain itu juga karena sarana prasarana pertanian yang kurang memadahi. Untuk analisa usahatani, semua petani komunitas adat blangkon tidak ada yang mencatat/memperhitungkannya sehingga mereka tidak mengetahui secara rinci berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk usahataninya dan berapa pendapatan yang diperolehnya. ASBTRAK This research aims to study the Traditional Values of Blankon Custom Community Farmers affecting the management of agribusiness and to analyze the farm rice agribusiness of Blankon custom community farmer. This research belongs to a case study taken place in Village Pekuncen Subdistrict Jatilawang Regency Banyumas. The sampling technique used was purposive sampling. The data sources employed were primary and secondary ones. The primary data derived from in-depth interview with the informant and respondent, that is the Blankon custom community farmers, event/ritual undertaking within the Blankon custom community and supporting photograph, while the secondary one derived from indirect source in the form of reports, books, and data obtained from the related institution. Techniques of collecting data used were interview, observation, documentation, and documentary and archive study. The data validity technique used was data and theory triangulation. The analysis was done using data reduction, display, conclusion drawing and verification. Factors affecting the Blankon custom community farmers in agribusiness activity include traditional values of Blankon custom community and modern values, in this case, the role of agricultural illuminator as the reformation/modernization agent in agricultural sector. From the result of research and discussion, it can be concluded that Blankon custom community farmers up to now still routinely attend the custom/ceremonial rituals. The rituals they undertake are based on month, general ritual, and ritual based on the life cycle. Those rituals need considerable time, energy and cost. In agribusiness activity, the Blankon custom community is willing to accept and to implement the recommendation from government/agricultural illuminator, however, their innovation adoption process proceeds slowly. It is because their limited knowledge and information about agricultural sector, and also because less adequate agricultural infrastructure. For agribusiness analysis, no farmer of Blankon custom community notes/takes it into account so that they do not know in detail the expense spent for their agribusiness and how much income they get.