Abstrak


Pengaruh Model Discovery Learning Terintegrasi Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Kemampuan Menganalisis Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPAS Kelas V Sekolah Dasar


Oleh :
Embun Seger Ingati - K7121091 - Fak. KIP

Embun Seger Ingati K7121091. Pembimbing Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd., M.Si. PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERINTEGRASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPAS KELAS V SEKOLAH DASAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2025.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan kemampuan analisis peserta didik sebagai salah satu keterampilan esensial abad ke-21, yang diperlukan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh model Discovery Learning terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi terhadap kemampuan menganalisis peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas V di SD Negeri 2 Wonosobo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experimental) jenis Nonequivalent Control Group Design, melibatkan dua kelas: kelompok eksperimen yang diajar dengan model Discovery Learning terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi dan kelompok kontrol yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest. Analisis data meliputi uji prasyarat (normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, homogenitas dengan Levene's Test, dan keseimbangan dengan Paired Sample T-Test serta Independent Sample T-Test) dan uji hipotesis menggunakan One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan analisis pada kelompok eksperimen, dengan rata-rata nilai posttest mencapai 85,81, sedangkan kelompok kontrol hanya 77,21. Pengaruh tertinggi terjadi pada peserta didik dengan gaya belajar auditori, diikuti oleh kinestetik dan visual. Temuan ini menegaskan efektivitas model Discovery Learning terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi dalam meningkatkan kemampuan analisis peserta didik, khususnya peserta didik dengan gaya belajar auditori, sehingga sangat direkomendasikan untuk penerapan model ini dalam pembelajaran di sekolah dasar.